oleh

Puan Maharani Resmikan Sanggar Inklusi di Kecamatan Bendosari

SUKOHARJO – Anak berkebutuhan khusus bukan berarti tidak bisa berbuat apa-apa. Dengan penanganan yang tepat, mereka tetap punya kesempatan berperan aktif di masyarakat.

Hal itu disampaikan Ketua DPR RI, Puan Maharani, saat meresmikan Sanggar Inklusi Tunas Wijaya Bendosari dan Sanggar Inklusi Permata Hati Polokarto, yang dipusatkan di Kecamatan Bendosari, Rabu (19/1/2022).

Puan mengatakan, kebutuhan khusus pada anak-anak, bukan berarti membuat mereka tidak memiliki kesempatan untuk berperan aktif di masyarakat. Kepedulian dan perhatian terhadap merekalah yang mungkin dibutuhkan, agar anak-anak itu bisa berkembang. Dalam hal ini, negara juga hadir memberikan pendampingan, termasuk pada anak-anak yang ada di sanggar inklusi.

Baca Juga  Kapolda Kalteng Himbau Terus Kerja Sama Cegah Penyebaran Covid-19

“Selama ini keluarga yang memiliki ABK, khususnya dari keluarga menengah ke bawah, rata-rata tidak mau memunculkan atau mempunyai kemampuan membawa dan kemudian memberikan kesempatan pada ABK. Yang dibutuhkan ABK bukan hanya perhatian, tapi juga butuh sesuatu yang khusus lainnya,” ujarnya.

Dikatakan Puan, apa sudah dilakukan Kabupaten Sukoharjo merupakan suatu hal yang harus diapresiasi karena memberikan perhatian pada ABK. Sehingga mereka bisa menjadi masa depan bangsa dan negara.

Puan juga mengajak masyarakat untuk bergoyong royong dan memastikan ABK mendapat perhatian dan pendampingan. Dengan begitu mereka bisa aktif dan produktif dalam kehidupan bermasyarakat.

Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, menyampaikan, hadirnya anak dalam sebuah keluarga umumnya merupakan suatu kabar gembira bagi pasangan suami istri. Namun, akan berbeda jika anak yang lahir tersebut mempunyai kebutuhan khusus. Kehadiran ABK dalam suatu keluarga dapat mengubah banyak hal, mengingat pengasuhannya dirasakan jauh lebih berat dibandingkan dengan anak normal pada umumnya.

Baca Juga  Walikota Serang Apresiasi Program Bhakti Sosial SMSI

Ditambahkan, ABK membutuhkan perhatian khusus, baik layanan kesehatan, pendidikan, maupun teknik pengasuhan, karena sangat rentan dan membutuhkan bantuan dari beberapa pihak. Begitu pula dengan difabel yang memiliki hak sama dalam kehidupan masyarakat, meski memiliki cara yang berbeda dalam melakukan suatu aktivitas karena keterbatasannya.

“Kita harus memahami para penyandang disabilitas sebagai dukungan bagi mereka untuk berkembang dan terlibat dalam kehidupan bermasyarakat  serta memberikan hak yang sama sebagai warga negara,” ungkap Etik, dilansir jatengprov.go.id.

Untuk itu, dengan adanya sanggar inklusi tersebut diharapkan mampu membawa para penyandang disabilitas dan ABK di Kabupaten Sukoharjo memiliki kemampuaan, keterampilan dan kesetaraan dengan anak-anak normal lainnya. Bupati juga berpesan pada orang tua yang memiliki ABK agar tidak berkecil hati dan malu.

Baca Juga  Petugas Gulkarmat Berhasil Amankan Ular Kobra Dua Meter di Rawa Buaya

Di Sukoharjo, Puan juga meresmikan rumah susun Pondok Pesantren Al Qur’an Azzayadiy di Desa Cemani, dilanjutkan pantauan vaksinasi corona untuk anak usia 6-11 tahun dan vaksinasi booster untuk lansia di Graha Graha Sejahtera Cemani, Kecamatan Grogol. (*/cr1)

News Feed